Minggu, 09 Juni 2013

Keanekaragaman Hewan Vertebrata di Indonesia



Keanekaragaman Hewan Vertebrata di Indonesia

Keanekaragaman hayati khususnya fauna tampak dari keanekaragaman makhluk hidup di berbagai daerah di Indonesia. Telah kita ketahui Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia. Indonesia diapit oleh berbagi benua dan dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Benua Australia di bagian bawah benua Afrika disamping kiri dan Benua Asia di atas menegaskan letak strategis wilayah kepulauan Indonesia. Dahulu kala semua wilayah dipermukaan bumi saling menyatu satu sama lain. Tetapi dengan berkembangnya dunia dan terjadi perubahan secara geografis. Daerah-daerah-daerah yang menyatu akan berpisah satu sama lain. Faktor kondisi wilayah juga merupakan salah satu faktor penting terjadinya perbedaan hewan di masing-masing wilayah. Di Indonesia saja dibagi menjadi 3 Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur akibat pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas. Ketiga wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang dan tanaman yang ada di alam bebas. Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
  1. ·   Fauna Asiatis Wilayah = Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Selat Makassar dan Selat Lombok) Hewan = badak bercula satu, harimau, orangutan, gajah, bekantan,tapir, gealtik jawa  dan sebagainya.
  2.     Fauna Peralihan dan Fauna Asli Wilayah = Indonesia bagian tengah (Sulawesi dan Nusa Tenggara) Hewan = Rangkong Sulawesi, Burung Maleo, Musang Cokelat, kera, dan lain-lain. 
  3.      Fauna Australis Wilayah = Indonesia bagian timur (Papua) Binatang = Burung Cendrawasih, burung kakatua, kangguru pohon, Babi rusa, Komodo dan sebagainya.
Dalam peta persebaran flora dan fauna Indonesia :Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace. Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
 
  • Tinggi rendah dari permukaan laut 
  •  Jenis tanah 
  •   Jenis hutan  
  •  Iklim 
  •   Pengaruh manusia, dan lain-lain
Hewan Verterbrata Ciri Khas Indonesia menurut wilayahnya
A.    Fauna Asiatis

  • Badak Cula Satu/ Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) : memiliki satu cula di depan kepala, warna tubuh abu kehitaman, kulitnya seperi lipatan tampak seperti tameng baja, dan bibir atas menonjol.


  • Harimau Sumatera (Panthera Tigris) : warnanya gelap dan belangnya tipis, memiliki banyak jangut dan surai terutama pada spesies jantan, dan memiliki selaput pada sela-sela kaki.

  • Orangutan Kalimantan(Pongo pygmaeus) : Rambut kemerahan tua, jantan mempunyai bantalan di pipi, lingkar mata khas merah muda pada bayi.




B.     Fauna Peralihan 

  •        Anoa (Bubalus quarlesi) : Anoa jantan berwarna gelap, semakin tua anoa semakin tidak berbulu, ukuran tubuh yang kerdil
     
  • Rangkong Sulawesi (Rhinoplax vigil) : paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi.
  • Burung Maleo (Macrocephalon maleo) : bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.


C.     Fauna Australis

  • Burung Cendrawasih (Bird of Paradise) : Bulunya indah pada hewan jantan dan biasanya hidup didataran rendah.
  • Burung Kasuari (Casuarius casuarius   Linneaus) : Adanya gelambir yang tumbuh pada panggkal tenggorakan sampai pertengahan leher, burung ini memiliki sepasang kaki yang kuat dan kokoh dengan tiga ruas jari dan kuku yang tajam. Sedangkan sayap tidak tumbuh sempurna dan sangat kecil sehingga tidak dapat terbang. Kepala burung kasuari dihiasi dengan mahkota, yang ukurannya kecil pada saat muda dan sangat besar pada burung dewasa jenis tertentu.
  • Kangguru Pohon Papua ((Dendrolagus mayri) : Kantungnya di perut, hidup diatas pohon, Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia.

  •   Babi rusa (Babyrousa babirussa) : Bentuknya menyerupai babi, memiliki gigi taring pada hewan jantan gigi taring panjang tetapi pada betina gigi taring kecil atau tidak memiliki gigi taring.
  • Kuskus (Ailurops ursinus) : Memiliki ekor yang panjang, kantung yang menyerupai kangguru sebagai tempat memelihara anaknya.



Habitat hewan-hewan di Indonesia tentunya bermacam-macam sesuai dengan makanan yang akan dimakan. Hewan-hewan ini dapat hidup di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Menyukai habitat berlumpur, pepohonan, berbatuan, dan sebagianya. Tetapi akhir-akhir ini habitat untuk mencari makanan telah dirusak oleh kegiaatan manusia dalam hal pembangunan. Pengrusakan habitat seperti pembangunan, penggunaan bahan kimia, dan pencemaran lingkungan. Untuk itu diperlukan usaha yang sadar oleh manusia itu sendiri untuk melakukan tindakan yang nyata misalnya penghijauan atau reboisasi dan pemulihan bibit unggul dengan kawin silang sehingga dihasilkan varietas baru. Pembiakan secara in situ (pembiakan dalam habitat aslinya) seperti Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman Nasional baluran. Selain itu, dapat juga dilakukan pembiakan ex situ (pembiakan diluar habitat aslinya, tetapi lingkungan dibuat mirip aslinya). Seperti penangkaran harimau di kebun binatang.
 TERIMA KASIH